Arwah kita sudah dipertemukan di Arsy. Benarkah?

Sumber : Pixabay

Jendela Aswaja - Di dalam Arsy Allah sudah menciptakan ruh jauh sebelum Ia menciptakan jasadnya. Sehingga tiap-tiap ruh yang sudah saling mengenal disana, maka kelak akan bertemu kembali ketika hadir di alam dunia. Meski dalam Al-Qur'an sendiri Allah dawuh:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ  قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS. Al Isra : 85)

Tetapi dalam hadistnya, Rasulullah menggambarkan bahwa:

 الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَُ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

"Ruh-ruh itu ibarat prajurit yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berselisih." 

Artinya mereka akan saling menyelaraskan dengan apa yang menjadi karakter dan watak yang di bentuk. Jika keduanya memiliki kecocokan perihal kebaikan misalnya, maka ketika dunia mereka akan saling mengenal, saling mengasihi dan  saling doa mendoakan. Pun juga sebaliknya, jika keduanya tidak memiliki kecocokan satu sama lain, maka ketika di dunia mereka akan bersebrangan dan berselisih.

Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan

Seringkali kita salah mengartikan bahwa ketika kita sudah berupaya melakukan kebaikan lantas yang kita dapat dari balasan kebaikan kita adalah keburukan.

Dalam Al-Qur'an Allah bersabda:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهُ

"Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasan nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat balasan nya. (QS. Al Zal-zalah : 7/8)

Bahwa sekecil apapun bentuk kebaikan nya, feedback nya bukan lah keburukan. Sebab kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan, dan keburukan akan dibalas pula dengan keburukan. Bila keburukan yang menghampiri bisa jadi ada yang salah dengan diri kita. 

Kisah Haram bin Hayyan dan Uwais Al-Qarny

Suatu ketika Haram bin Hayyan mendatangi Uwais Al-Qarny dan menguluk salam kepadanya.

Diantara keduanya baik Haram bin Hayyan maupun Uwais Al-Qarny sama sekali tidak pernah berjumpa atau melihat sebelumnya. 

 "Waalaikumsalam Wr. Wb. Ya Haram bin Hayyan." Uwais Al-Qarny menjawab salam nya. 

Bertanya lah Haram bin Hayyan dengan merasa terkejut, "Darimana engkau tahu nama ku  dan nama ayahku? Sedangkan aku dan engkau belum pernah bertemu bertemu sebelumnya?"

"Ruh ku melihat ruh nu semenjak jiwaku melihat jiwamu. Sesungguhnya ruh itu mempunyai nafas sebagaimana bernafas nya tubuh, dan sesungguhnya orang-orang mukmin itu akan pairing antara bagian satu dengan sebagian yang lain. Mereka saling mencintai dengan anugerah Allah apabila belum pernah berjumpa."

Senada dengan kisah ini Imam Ghazali menganalisa ruh dalam Ihya Ulumuddin nya yakni:

الارواح جنود مجندة فما تعارف منها ائتلف وما تناكر منها اختلف

 فالتناكر نتيجة التباين والائتلاف نتيجة التناسب الذى عبر عنه بالتعارف وفي بعض الالفاظ الارواح جنود مجندة تلتقي فتتشام في الهواء

 وقد كنى بعض العلماء عن هذا بان قال ان الله تعالى خلق الارواح ففلق بعضها فلقا واطافها حول العرش فأى روحين من فلقتين تعارفا هناك فالتقيا تواصلا في الدنيا. وقال صلى الله عليه وسلم ان ارواح المؤمنين ليلتقيان علي مسيرة يوم وما رأى احدهما صاحبه قط

"Ruh itu ibarat prajurit yang berkumpul, maka yang saling mengenal daripadanya niscaya menyelaraskan. Dan yang bertentangan daripadanya, niscaya saling menyelisihi."

"Tanakur atau pertentangan adalah hasil dari perbedaan, dan I'tilaf adalah hasil dari kesesuaian yang diibaratkan dengan Ta'aruf atau saling mengenal, atau berkenalan satu sama lain. Pada sebagian teks hadist diatas terdapat maksud yang mengindikasikan bahwa " jiwa atau ruh itu ibarat prajurit yang berkumpul dan berjumpa, lalu berciuman diudara."

"Sebagian Ulama menyebutkan ini dengan cara kinayah atau sindiran dengan mengatakan, bahwa Allah SWT menjadikan segala nyawa, maka dipecahkan Nya sebagian dan dithowafkan Nya di sekeliling Arsy. Maka diantara dua nyawa atau ruh dari dua pecahan yang berkenalan itu lalu bertemu sebagai kesinambungan terhadap perjumpaan keduanya didunia. Rasulullah dawuh, " Bahwa nyawa dua orang mu'min bertemu dalam perjalanan sehari, dan tidak sekali-kali salah satu dari keduanya melihat temannya."

Wallahu A'lam Bishawab

Oleh : Ahmad Rozi

Mau donasi lewat mana?

BRI - Ahmad Rozi (4128-01-023304-53-0)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
© Jendela Aswaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain