Puasa Ramadhan untuk Menahan Diri

Pemateri: Kang Farhan Babakan

Selama kita menjalankan puasa dibulan ramadhan, kita harus bisa menahan diri atau imsak dari segala sesuatu. Ada hal kecil dan sepele tapi bisa menyebabkan batalnya puasa, yaitu masalah bab lubang. Jenis lubang dalam tubuh manusia ada lima, yang bisa membatalkan amal ibadah puasa kita, yakni:

1. Lubang telinga, ketika telinga kita gatal, maka kita cukup menggosok atau menggaruknya jangan sampai masuk ke dalam lubang telinga.

2. Lubang hidung, memasukkan ke dalam lubang hidung batal, ketika kita dalam kondisi flu, harus hati-hati membuang ingus dari hidungnya.

3. Lubang mulut, Kalau kita siwakan atau sikat gigi Ndak papa, tapi kalau setelah habis duhur hukumnya makruh. Batas memasukkan sesuatu kedalam mulut itu, batasnya jauf atau keluarnya huruf kha Kho.

4. Lubang depan/ qubul, lubang buang air kecil. Lubang ini juga kalau kemasukan sesuatu bisa membatalkan puasa. 

5. Lubang belakang/ dubur, ketika kita buang air besar, dan sesuci/ istinja jangan buat mainan dan memasukkan sesuatu ke dalam. Dan BAB di siang hari kalau bisa dalam kondisi sudah kebelet BABnya biar sesuatu di dalam duburnya tidak keluar masuk.

Hal- hal seperti ini kurang diperhatikan oleh orang puasa, mereka banyak menganggapnya biasa aja, ketika telinga gatal, hidung gatal jari-jarinya masuk untuk menggaruknya. Maka ketika kita sudah mengetahui ilmu tentang puasa, ya kita amalkan ilmunya walaupun sedikit juga gak apa-apa. Sebab ilmu itu nanti akan bertambah dengan sendiri sesuai perjalanan dalam belajar dan beramalnya.

Memaknai Ilmu dalam Majelis

Manis dada 'ilman walam yazdad Hudan walam yazdad minallahi Illa bu'dan (Siapa saja yang bertambah ilmunya namun tidak bertambah kebaikannya/dekat dengan Allah, maka ia akan tambah jauh dari Allah. Ini artinya kita setiap bulan ramadhan mengaji, tadarus, ibadah, setiap tahun kuliah ramadhan. Minta petunjuk sama Gusti Allah untuk kebaikan-kebaikan, untuk bertamabah ilmu yang menjadi manfaat di dunia dan akhirat. Nanti biarkan Allah yang menempatkan kebaikan-kabaikan kita, ilmu yang manfaat, karena jangan sampai amal ibadah kita rusak karena merasa tambah baik, merasa punya ilmu, yang menimbulkan kesombongan dan keangkuhan. Nah makanya ilmu dan amal itu sebagai jalan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam makolah para ulama ahli hikmah, bahwa dalam perkumpulan satu majelis ada beberapa kriteria:

Pertama, Sopo sing kumpul Karo wong sugih bakal seneng dunyo. Kurangnya rasa syukur, tidak menerima bagiannya, karena melihat kekayaan dan kekayaan. Makanya para ahli ilmu tidak boleh tunduk dengan orang kaya, tapi orang kayalah yang harus tunduk dengan ahli Ilmu, supaya orang kaya bisa mendukung dalam kegiatan dakwah keagamaan. Kita harus duduk diantara orang kaya dan orang miskin untuk keseimbangan batin kita, muncul rasa syukur ketika melihat ke bawah, muncul semangat kerja.

Kedua, Sopo sing kumpul karo wong wadon nambah bodoe, lan tambah syahwate. Bukan berarti kita tidak boleh berkomunikasi atau berkumpul dengan perempuan dalam satu majelis. Tapi pikiran kita jangan sampai kotor karena melihat kecantikan dan keindahan wanita. 

Ketiga, Sopo sing dolanan karo cah cilik, akhire sikape yo kekanak kanakan. Kalau kita kumpul dengan anak kecil, kita didik mereka dengan mengikuti kesenangannya, dan beri pendidikan sikap kasih sayang kepada anak kecil.

Keempat, Sopo sing ndodok karo golongan wong ahli dosa, sing baturi bakal timbul kendel ngelakoni dosa lan gampangaken taubat. Menjalankan maksiat akan merasa ringan, dan untuk taubatnya ditunda-tunda.

Kelima, Sopo sing kumpul karo wong soleh baka tambah taate. Nah, ini perlunya kita silaturohmi dan meminta keberkahan dari orang saleh itu, supaya kita beribadah ada yang membimbingnya, mendapatkan keberkahan dari Allah, dan bisa mendekati Allah melalui orang-orang Soleh tadi.

Keenam, Sopo sing dodok Karo pejabat maka bakal Atos Atie lan tambah angkuh. Nah, umumnya orang kalau sudah biasa kumpul dengan pejabat, kesana kemari naik mobil, ngurusin proyek, kalau ketemu teman atau meliat orang kebanyakan angkuhnya, dan selalu melihat orang itu dari kepentingannya.

Ketujuh, Sopo sing kumpul kalian para kiai maka tambah ilmue lan bagus amale.

Alhamdulilah di Dukumire ini selama 20 hari selalu berkumpul di majelis kuliah ramadhan dengan para kiai, orang saleh, orang sepuh, anak-anak kecil. Yang insyallah berkah dan menjadi saksi amal kita nantinya. Ya minimal kemaksiatan kita berkurang ketika kumpul di kuliah ramadhan ini. 

Ijazah dari Kiai Farhan Babakan: 

1. Membaca istighfar  "Astaghfiro innahu Kana ghoffro" tiap hari.

2. Kalau shalat subuh membaca surat Al insyirokh, dan rokaat kedua membaca surat Al fiil. Insyallah kecukupan duite.

3. Membaca surat Al Qurayis, terus baru mengambil beras untuk di masak, dan sebelum mengambil benda apapun bacalah dahulu surat Al Qurays. Dan di wadah beras jangan sampai kehabisan. Insyallah cukup dan tidak habis-habis.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Ahmad Rozi (4128-01-023304-53-0)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
© Jendela Aswaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain