Pengamalan dan Penghayatan dari Persaudaraan di bulan ramadhan

Pemateri : Kiai Sodikin Babakan

Ukhuwah atau persaudaraan golongan kaum Muhajirin dan Ansor di satukan oleh nabi Muhammad Saw. Di antara mereka telah terjadi perselisihan namun tidak sampai terjadi perpecahan. Nabi mengajarkan kepada kita untuk bersatu, seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat Dukumire ini, berkumpul dalam satu majlis kuliah ramadhan, anak-anak sampai orang tua berkumpul mendengarkan ilmu-ilmu agama. Kegiatan semacam ini merupakan tiruan kegiatan yang dilakukan nabi Muhammad pada zamannya.

Ukhuwah di bangun dengan rasa belas kasih, seluruh umat manusia harus d bangun dengan kasih sayang. Orang yang ingin di daku menjadi hambanya Allah itu harus memberikan rasa belas asih sesama umat manusia, terutama dalam satu keyakinan. 

Pertama, dalam ukhwah Islamiyah terikat satu keyakinan kepada Allah. Siapa saja orang muslim adalah saudara kita. Apapun madzhabnya atau simbolnya, selagi mereka umat Islam, menyembah Allah, mengikuti nabi Muhammad, bersumber Al Qur'an hadits, ijma dan qiyas, bermadzhab, mereka tetap saudara kita. Maka, sebagus-bagusnya orang itu orang yang belajar ilmu agama Islam, agar bisa menilai diri sendiri, begaimana dengan ibadahnya, keyakinannya dan tindakannya, jangan menilai orang lain terus. 

Kumpul di majelis seperti ini sudah termasuk Ukhuwah islamiah, orang Islam satu dan lainnya itu seperti bangunan satu sama lain saling menguatkan karena persatuan mendatangkan keberkahan. Zaman sekarang banyak orang yang ingin memecah belah persatuan umat Islam, jangan cuma di mulut Islam kita tetapi bagaimana praktek hidup kita sudah seperti tuntunan agama apa belum. Nabi Musa ketika bertanya, apakah Allah memuliakan yang sama seperti aku? Hai Musa, Aku itu punya hamba bukan kamu saja dan umatmu saja, umat nabi Muhammad akan aku turunkan di bumi dan aku akan lebih dekat dengan umat itu dibanding umatmu, ada 70 ribu penghalang. Umat nabi Muhammad yang puasa akan pucat bibirnya dan mukanya lesu. Hai Musa, umatnya nabi Muhammad itu ada yang namanya bulan ramadhan. Allah berfirman "puasa itu milik aku dan aku yang akan membalasnya pada orang yang mengerjakannya". Di antara nikmat surga banyak tapi nikmat terbesar di surga itu ketika bertemu dan melihat zat nya Allah SWT.

Kedua, Ukhuwah wathoniah ( persaudaraan sebangsa), kalau kita orang Indonesia tidak mencintai negaranya sendiri itu orang yang kurang bersyukur, tidak berterimakasih kepada Allah dan pejuang bangsa ini. Negara ini merdeka mengorbankan jutaan nyawa para pejuang, kiai, dan santri. Makanya kiai Abdul Wahab menciptakan syair Hubul Wathon minal iman (Cinta tanah air bagian dari Iman). Orang yang menjaga tanah air, mencintai tanah air, itu menunjukkan bahwa dia mempunyai iman. Jika banyak orang protes atas bangsa Ini, sama seperti protes kepada Allah, maka silakan pergi dari bumi Indonesia dan carilah Tuhan yang lain.

Satu anugerah Allah atas adanya bangsa Indonesia ini. Qodo itu rencana Allah, dan Qadar itu pembuktian kalau manusia dikasih cobaan oleh Allah tapi tidak sabar dan tidak terima. Hal ini sama saja hakikatnya kaya orang yang mengambil pedang dan mengancam Allah, padahal semua yang ada di bumi dan seisinya itu dari Allah, orang yang terkena musibah dan sabar, makan Allah memperbanyak pahala dan dosanya di kurangi. Contoh orang yang sakit dan sabar akan kesakitannya.

Menghayati Ibadah di Bulan Ramadhan

Segala amal manusia di bulan ramadhan di lipat gandakan, kesannya, orang sholat buru-buru seperti ibadahnya di buat mainan, sementara yang di terima oleh Allah itu orang yang khusu dan tenang, kenapa? karena dalam ibadah harus ada tuma'nina (ketenangan. Anteng) dan bacaan sholatnya sesuai ilmu tajwid. Keutamaan di dalam shalat tarawih itu banyak sekali. Setiap malam tarawih punya keutamaan sendiri-sendiri. Bulan ramadhan itu bisa menghipnotis situasi segala apapun umat muslim mampu menjalankan ibadah. Jadilah orang yang menjaga hati, lisan dan tindakannya di bulan ramadhan karena takut kepada Allah SWT, yang dikhawatirkan bulan puasa itu ikut haus dan lapar kalau hatinya tidak dijaga, nanti apakah puasanya kita di terima atau tidak, takutnya sudah puasa nahan haus dan lapar, pahalanya tidak ada. Dawuh Allah SWT "sesungguhnya Allah menerima yang imannya sungguh-sungguh dan takwa". Nabi Muhammad berkata "kalau makanan enak makanlah kalau tidak enak jangan menghina, di akhirat nanti orang yang ahli puasa di saat keluar dari kubur dijemput dan di kasih makanan yang terenak dan di suguhkan kepada orang yang puasa di dunia, sementara yang tidak puasa di dunianya sedang di hisab. Kata ikhtisaban dalam niat puasa itu, ketika melakukan puasa ikhlas karena Allah belajar ikhlas itu susah apalagi yang 100 persen, itu ada keterangan dalam kitab Tanbihul Ghofilin.

Jangan mencari cepat ketika tarawih tetapi di terima tidak sholat tarawih kita, agak cepat tidak apa apa tapi harus Tartil bacaannya, benar tajwidnya. Datangnya bulan ramadhan satu tahun sekali kita hormati dengan baik, ikhlas dan benar.

Ketengan dalam kitab 'Durrotun Nasiin', Nabi Muhammad berkata bahwa keutamaan sholat tarawih itu sesuai malamnya:

1. Malam pertama orang mukmin yang tarawih itu bersih dari dosa dan seperti bayi yang baru dilahirkan.

2. Malam kedua, orang yang melakukan tarawih dapat ampunan dari Allah dari segala apapun dosa yang di perbuat dan juga dosa kedua orang tua nya.

3. Malam ketiga, Allah mengampuni dosanya.

4. Malam keempat, pahalanya seperti membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an.

5. Malam kelima, Allah memberi pahala seperti sholat di masjid Harom, masjid Madinah , dan Masjid Al Aqsho.

6. Malam keenam, Allah memberi pahalanya seperti tawaf di Baitul Makmur dan sama seperti malaikat yang ibadah di Baitul makmur, berarti Ka'bah yang ada di bumi(Makkah) itu lurus ke Baitul makmur.

7. Malam ketujuh, pahalanya sama saja seperti bertemu nabi Musa dan membantu nabi Musa dan nabi Harun mengalahkan Fir'aun.

8. Malam kedelapan, pahalanya sama seperti yang Allah berikan kepada nabi Ibrohim dan Allah berikan kepada yang tarawih pada malam kedelapan.

9. Malam kesembilan, Allah memberi pahalanya seperti nabi Muhammad yang melakukan ibadah.

10. Malam kesepuluh, mendapat Kebagusan di dunia dan akhirat.

11. Malam kesebelas, seperti mati dan matinya bersih seperti bayi yang baru lahir.

12. Malam kedua belas, di akhirat muka kita semua seperti rembulan cerah (bulan purnama).

13. Malam ketiga belas, mendapat pahala di hari kimiat dengan aman tentram dan tidak ada perkara buruk.

14. Malam keempat belas, pahalanya yang menyaksikan para malaikat di hadapan Allah SWT, maka dengan janji Allah , manusia yang tarawih di malam empat belas tidak akan terhisab.

15. Malam kelima belas, para malaikat dan malaikat yang menjaga Arsy meminta ampun.

16. Malam keenam belas, Allah mencatat, bebas dari api neraka dan selamat masuk surga.

17. Malam ketujuh belas, sama seperti pahalanya para nabi.

18. Malam kedelapan belas, para malaikat memanggil kita hai bin Fulan, Allah ridho pada kamu dan kedua orang tua kamu.

19. Malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajatnya orang itu dan masuk surga seperti surga firdaus.

20. Malam kedua puluh, pahalanya seperti orang yang mati syahid dan orang yang soleh.

21. Malam kedua puluh satu, Allah membangunkan rumah di surga dari cahaya.

22. Malam kedua puluh dua, orang yang tidak merasakan susah di akhir dan kiamat.

23. Malam kedua puluh tiga, Allah membangunkan kota untuk kita di surga.

24. Malam kedua puluh empat, Allah memberi 24 macam doa yang diijabah dan dikabulkan.

25. Malam kedua puluh lima, dihilangkan dari siksa kubur.

26. Malam kedua puluh enam, Allah mengangkat derajat orang itu, sama seperti orang yang melakukan ibadah selama 40 th.

27. Malam kedua puluh tujuh, Allah mengijinkan lewat di sirotolmustakim seperti kilat.

28. Malam kedua puluh delapan, Allah mengangkat derajat orang itu dikasih 1000 macam penghormatan.

29. Malam kedua puluh sembilan, sama seperti pahalanya 1000 macam orang yang haji mabrur.

30. Malam ketiga puluh, Allah memberikan pahala kepada kita silahkan makan di surga bebas dan ketika ingin mandi di sungai salsabili (Ket. Kitab Durrotun Nasyiin). red/Eya.

Disampaikan di kuliah ramadhan Dukumire.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Ahmad Rozi (4128-01-023304-53-0)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
© Jendela Aswaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain