Menjaga Ukhuwah Dengan Menjaga Kesehatan Badan dan Jiwa

Pemateri: Kang Syatori Dukumire 

Ramadhan merupakan bulan suci, berkah dan anugerah. Dibulan ini umat muslim diperintah Allah untuk menjalankan ibadah puasa, kenapa? Karena dengan berpuasa semua organ tubuh berkondisi stabil. Aktivitas tubuh tidak ditekan selama 24 jam, tapi ada ruang untuk mensterilkan di siang hari, sebab tidak ada aktivitas di dalam tubuh seperti makan dan minum. Jiwanya juga di jaga untuk tidak emosi, nafsu di kontrol. 

Makanya orang yang berpuasa itu akan meraih kesehatan, walaupun perut kosong dan dahaga tidak timbul mag atau terkena penyakit lambung. Jika tubuh dan jiwa kita sehat, maka menjaga ukhuwah islamiyah bisa terjalin baik. Tapi jika badan dan jiwa kita rusak bagaimana bisa menjaga ukhuwah. 

Dengan berpuasa, manusia akan mendapatkan banyak manfaat, selain kesehatan juga mampu mepertahankan ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah dan Basyariah. Tubuh yang penuh dengan makanan, perut terlalu kenyang, akan menimbulkan segala penyakit. Contoh, kolestrol, liver, gula dara, jantung, sistem dalam tubuh menjadi rusak. Sebelum mempertahankan ukhuwah, kita harus bisa mengurus diri kita sendiri. Maka, jagalah tubuh kita, jiwa kita, sebab tubuh kita adalah ciptaan Allah yang harus di jaga. Jangan mengeluh ketika kita tidak bisa menjaga sistem tubuh kita yang rusak. Kunci dari menjaga tubuh kita adalah berada pada pola makan dan minum kita. Silakan kita makan, minum sesuai kadar kebutuhan tubuh kita agar kita bisa bertahan untuk hari esoknya. Kita kontrol makannya jangan terlalu kenyang, minum jangan yang dingin terus, hal ini sesuai anjuran perintah agama untuk menjaga tubuh diri kita sendiri. Ketika tubuh kita sehat, bersyukurlah dengan beribadah, bekerja dan bergerak agar keluar keringat, jangan diam saja. 

Sistem tubuh manusia itu komplek, jangan sampai menyesal suatu saat nanti kerena sistem tubuh kita rusak. Jagalah masa sehatmu sebelum masa sakitmu datang. Menjaga diri sendiri untuk menjaga orang lain itu sangat berharga seperti dokter, tukang urut, tukang pijet trapi dan tabib. Butuh waktu untuk melangkah maju, karena keberhasilan tidak dihasilkan dari kaki yang berdiam. Dan kesehatan itu salah satu keberhasilan dari dalam diri manusia dengan terus bergerak bukan berdiam diri. Orang yang banyak bergerak sangat besar kemungkinan untuk sehat, dan orang yang banyak berdiam sangat rentan untuk terkena penyakit, walaupun sehat dan sakit sudah menjadi ketentuan atau niscaya dalam kehidupan ini. 

Tekunlah dalam belajar ilmu agama untuk memperkuat kesehatan kita. Agama sangat menganjurkan pola hidup yang sehat. Belajar ilmu agama Islam jangan luarnya saja, tapi di dalamnya juga harus dipelajari agar hidup sehat, semangat dan damai sejahtera. Kalau begitu kita bisa mengontrol emosi, nafsu, keinginan dan bisa meminimalisir datangnya penyakit di dalam tubuh kita. 

Terakhir, potensi dan kreatifitas akan tercapai kalau tubuh dan jiwa kita sehat. Ketika pikiran kita sehat, jiwa sehat, badan sehat, maka apapun yang ada dalam kehidupan ini akan mampu kita hadapi. Jagalah diri kita, kalau bukan kita sendiri yang menjaga, siapa lagi. Jaga kesehatan di masa muda kita, sebelum masa tua datang. Dengan kesehatan ini, ukhuwah Islamiyyah, Wathoniyah dan Basyariah akan terjaga kuat. 

Tips hidup sehat menurut agama dan kesehatan:

Pertama, jaga pola makan dan minum. Setelah makan, kita jangan langsung tidur, sebab akan muncul banyak penyakit seperti kolestrol, asam urat, gula dara naik, lemah lesu dan liver. Dan perbanyak minum air putih yang adem dan hangat, bukan air dingin yah. Solusinya, jika kit terserng liver atau lambung banyak minum air putih hangat. Jika terkena gula darah, setiap hari minum rebusan kayu manis dan ketumbar.

Kedua, kebersihan dalam tubuh dan lingkungan harus di tata dengan baik.

Ketiga, kontrol beban psikologis, jangan banyak pikiran yang menimbulkan tres atau depresi.

Dengan menjaga tiga point ini insyallah bisa menjadi musabab kita hidup sehat, dan menjaga ukhuwah.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Ahmad Rozi (4128-01-023304-53-0)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
© Jendela Aswaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain