Jendela Aswaja- MDTA NU merupakan madrasah Diniyah yang langsung dibawah naungan pengurus MWC NU kecamatan Ciwaringin. Madrasah Nahdlatul ulama sudah 2 tahun beroperasi dengan menerapkan sistem pendidikan Depag dan Pesantren. Dengan pengajaran modern dan tradisional, dialog dan interaktif, sebagai upaya membangun kemandirian, kecerdasan dan pengembangan.
Dalam kegiatan Akhirussanah MDTA NU di hadiri oleh pengawas FKDT, ketua FKDT Ciwaringin, Rais Syuriah MWC NU Ciwaringin, ketua Tanfidziah MWC NU Ciwaringin, Muslimat, Ansor Banser, Fatayat, IPNU IPPNU dan Pagarnusa, serta masyarakat sekitarnya yang sangat antusias.
Agenda Akhirussanah ke-2 diawali dengan pawai keliling desa galagamba, dilanjut pementasan oleh anak-anak madrasah NU dan prosesi wisuda kelulusan ke-2 kelas 4.
Pementasan pada Akhirussanah ini berbeda dengan tahun kemarin, siswa siswi lebih aktif dan berani menampilkan perannya sebagai pelajar kader NU, mereka mempentaskan hafalan Hadist, Juz Amma, tarian Islami, bacaan nadzom Aqidatul awan secara kolosal dan teater berdirinya Nahdlatul Ulama. Harapan kami terus ada dukungan dari berbagai pihak dalam perkembangan anak didik madrasah ini. Tutur ketua pelaksana, Dani.
Dalam sambutan awal oleh pengawas madrasah Diniyyah, menyampaikan "Didiklah diwaktu dini anak-anak kita untuk belajar ilmu agama di madrasah NU, madrasah yang di bangun oleh para kiai dan pengurus MWC, insyallah ada keberkahannya, tutur pengawas Madrah Diniyah.
Kami sebagai ketua Tanfidziah, berharap dorongan dari orang tua untuk anaknya terus belajar, mengaji, dan mengembangkan imajinasinya di madrasah NU. Dan kelak anak didik ini mampu melanjutkan pergerakan para kiai-kiai dalam menjaga Ajaran agama dan keutuhan bangsa ini. Tutur H. Sarbini (Tanfidziah MWC NU Ciwaringin.
Acara ini di tutup doa oleh Rais Syuriah MWC NU Ciwaringin KH. Subhan Salim. Sebelum doa kiai Subhan Salim memberikan hadiah sebagai apresiasi kepada para pemain teater berdirinya NU, yang telah memerankan tokoh-tokoh NU.