Tradisi Lebaran Ketupat di Ciwaringin

Jendela Aswaja - Setelah hari raya Iedul Fitri, masyarakat muslim melanjutkan puasa sunah Syawal selama satu Minggu. Lebaran ketupat sebagai pelengkap dari puasa bulan ramadhan. Sebelum merayakan lebaran ketupat masyarakat berpuasa selama satu Minggu (puasa Syawal). Puasa Syawal bisa dijalankan berturut-turut atau terputus-putus, yang penting jumlah puasanya 1 Minggu selama dibulan Syawal. 

Tahun ini, Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, dan Lebaran Ketupat jatuh pada Sabtu, 29 April 2023. Lebaran Ketupat dirayakan oleh masyarakat muslim dengan menyambangi beberapa pondok pesantren di Cirebon, bersilaturahmi dengan para kiai dan Bu nyai.Masyarakat berbondong-bondong sowan ke para kiai dan Bu nyai yang ada di pesantren Cirebon. Mereka sowan atau keliling di pesantren Kempek, Babakan Ciwaringin, Arjawinangun, dan pondok lainnya, serta ziarah kepara wali di Cirebon. 

"Raya Idul Fitri itu buat keluarga, kalau raya kupat untuk masyarakat, supaya kita bisa menghormati masyarakat yang datang kesini" tutur kiai Mustofa Aqil pengasuh pondok kempek. 

Tujuan perayaan Lebaran Ketupat tidak terlepas dari makna filosofis ketupat. Dalam buku Kajian Sosiologi (2021), ketupat melambangkan simbol permintaan maaf dan juga keberkahan. Bahan utama dari ketupat yaitu nasi dan daun kelapa muda memiliki arti khusus. Nasi dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan daun kelapa muda atau janur melambangkan 'jati ning nur' yang artinya hati nurani. Ketupat diartikan sebagai mengaku lepat (mengaku salah) atas kesalahan yang disadari maupun yang tidak disadari. 

Para jamaah akan di jamu oleh keluarga pesantren dengan jamuan rujak ketupat dan lontong. Itulah tradisi yang sudah berjalan selama ini. Masyarakat sangat senang bisa silaturahmi dengan para kiai dan Bu nyai, bisa tabarukan dan bisa menikmati rujak bongko atau ketupat di pesantren. 

"Momen lebaran ketupat saya manfaatkan betul untuk silaturahmi dan tabarukan dengan para kiai dan Bu nyai dipesantren Cirebon, sebab tidak mudah kita bisa berinteraksi atau dialog langsung dengan keluarga pesantren" tutur jamaah.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Ahmad Rozi (4128-01-023304-53-0)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
© Jendela Aswaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain