 |
| KH. Badawi Muro'i dewan musytasyar MWC NU Ciwaringin |
Fatayat dan IPNU IPPNU PAC Ciwaringin mengadakan acara ngaji bareng tentang "Ideologi Keaswajaan" yang diisi oleh KH. Badawi Muro'i. Ngaji Aswaja ini dengan tujuan untuk penggemblengan kader-kader Fatayat PAC Ciwaringin dan Kader IPNU IPPNU, agar mengetahui lebih dalam ideologi NU, baik secara kultural maupun struktural. Dan kedepannya anak-anak IPPNU sebagai tunas penerus Fatayat NU PAC Ciwaringin.
Kiai Badawi Muro'i selaku dewan musytasyar MWC NU Ciwaringin menjelaskan ideologi NU mulai dari awal mula masuknya Islam di Indonesia sebelum abad ke-13, sejak para wali songo menyebarkan nilai-nilai keislaman di Nusantara. Pada tahun 1926 NU di bentuk oleh KH. Hasyim Asy'ari dengan konsep ahli Sunnah wal jama'ah yang di bawa oleh para wali.
Pemikiran dasar dimulai dari kitab-kitab kuning, dasar tentang hukum Islam dan keyakinan (theologi, tauhid, ilmu Kalam). Pengambilan hukum Islam merujuk kepada madzhab Imam Syafi'i. Ilmu tauhid mengambil madzhab Hasan Asy'ari dan Maturidi. Tasawufnya merujuk kepada imam Al Ghozali. Pengambilan madzhab ini sesuai dengan kondisi masyarakat kita, Indonesia. Ini menjadi pengetahuan dasar bagi para kader-kader NU dan harus paham akan pemikirannya.
Kegiatan mengaji Aswaja Annahdliyah di gedung KBNU Ciwaringin di adakan setiap hari Sabtu bersama KH. Badawi Muro'i. Sebagai banom NU, Fatayat PAC Ciwaringin mengajak seluruh kader NU Ciwaringin untuk bisa megikuti kajian Aswaja di bulan ramadhan ini, agar kita menjadi kader yang paham akan NU. Tutur ketua Fatayat PAC Ciwaringin Ibu Nur hayati.
Harapan dari mengaji Aswaja ini, bukan hanya diikuti oleh pengurus PAC saja baik Fatayat maupun IPNU IPPNU saja, melainkan semua anggota IPNU IPPNU juga bisa menyadari untuk ikut mendalami pengetahuan Keaswajaan dan Ke NU an. Bagi pelajar IPNU IPPNU bisa aktif di berbagai kegiatan sebagai ruang pembelajaran. Tutur rekan Muslikh ketua IPNU PAC Ciwaringin.
Editor: Kholil Baehaqi
Pimpinan Redaksi: M. Arif al-Bony