Harlah NU ke 96th: Meneropong Ide Pemikiran Para Pendiri NU dan Pemikiran KH. Masduqi Ali Babakan Ciwaringin.


NEWS - Kajian bulanan Ansor Pengurus Anak Cabang (PAC) Ciwaringin bertepatan dengan hari lahirnya NU ke-96. NU akan mengarungi masa menuju 1 abad dan banyak kegiatan-kegiatan dalam menyambut hari lahir NU. Dalam menyambut harlah NU ke-96th,  Ansor PAC Ciwaringin mengadakan Kajian dengan mengambil tema "Meneropong Ide Dasar Pemikiran Para Pendiri NU dan Tokoh KH. Masduqi Ali Babakan Ciwaringin". Tema ini mencoba membangkitkan lagi semangat pemikiran dan gerakan bagi kader-kader Ansor untuk terus membaca keberadaan NU dari masa ke masa, jangan sampai kader Ansor Banser tidak mengetahui keberadaan NU bagi agama,  sosial dan bangsa itu.

Rangkaian kegiatan Harlah NU dan kajian Ansor PAC Ciwaringin di awali dengan pembacaan Tawasul oleh Sahabat Deny Fathony seketaris Rijalul Ansor, di lanjut dengan mengkaji tokoh-tokoh NU yang di moderatori oleh Rekan Ujang, pengisi kajian kang Azmy dan Kang Rohmat Devida,  serta di tutup do'a oleh Habib Aldo bin Hud bin Yahya.

Kegiatan ini di hadiri oleh puluhan banom NU,  Ansor Banser,  IPNU, PMII dan kader NU dari berbagai Jamiyah di kecamatan Ciwaringin.

Dalam penyampaian materi pertama,  kang Azmy dengan runtut rangakai dasar pemikir dan gerakan NU, ada dua poin yang ditekankan untuk generasi NU,  pertama Ide dasar para pendiri NU Itu, dalam beragama adalah menjaga dan melestarikan nilai ajaran Aswaja annahdliyah, dan kedua, dalam bernegara menjaga keutuhan bangsa dan Negara yang berasaskan Pancasila dan UUD 45, tutur kang Azmy.

Sangat jarang tingkat PAC berani mengkaji seorang tokoh yang berperan aktif dalam NU sebab kajian tokoh itu bukan hal yang mudah, kita harus banyak mengumpulkan data-data,  artefak,  manuskrip yang terkait dengan tokoh itu. Dalam mengkaji tokoh kiai Masduqi Ali,  saya baru bisa bersumbangsih beberapa naskah sebagai bukti keaktifan kiai Masduqi di NU,  dalam keilmuan,  beragama,  sosial dan bernegara. Tutu kang Devida, pemateri kedua.

Semangat membaca dan menilik ide-ide dasar para pendiri NU itu harus terus di kembangkan, terutama peran para kiai-kiai kampung seperti kiai Masduqi Ali babakan yang pernah penjadi seketaris KH. Hasyim Asy'ari harus banyak di ketahui publik. Saya sangat senang ketika Ansor Banser Ciwaringin bisa terus konsisten dalam mengkaji pemikiran dan gerak para kiai-kiai kampung. Tutur ketua Ansor PAC Ciwaringin,  Muhammad Arsyad.

Dengan bayaknya kegiatan seremonial ini, NU menuju 1 abad bisa selalu menjadi solusi bagi agama, sosial dan Bangsa.


Editor : Kholil Baehaqi
Pimpinan Redaksi : Arif Al-Bony

Mau donasi lewat mana?

BRI - Ahmad Rozi (4128-01-023304-53-0)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
© Jendela Aswaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain